Dipecat SBY, Ini Tanggapan Jumhur Hidayat

Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Mohammad Jumhur Hidayat mengaku tak menyesal dipecat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari jabatannya sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) karena mendukung calon presiden dair PDI Perjuangan, Joko Widodo. [Baca SBY Berhentikan Jumhur Hidayat sebagai Kepala BNP2TKI]

IISM dan Indonesia Cold Chain Expo 2024 Tawarkan Inovasi Teknologi Rantai Pasokan Bisnis makanan

Karena bukan orang dari partai politik, Jumhur menilai memiliki kebebasan memberikan dukungan terhadap capres tertentu.

"Saya tidak menyesal dipecat sebagai Kepala BNP2TKI karena langkah yang ditempuh sesuai dengan hati nurani saya," kata Jumhur di Yogyakarta, Kamis 20 Maret 2014.

Menurut dia, berbagai permasalahan yang menimpa TKI selama ini karena Indonesia tidak punya kemandirian ekonomi. Selain itu, kata dia, selama dua periode SBY tak punya konsep kemandirian ekonomi sehingga jumlah TKI semakin banyak dan persoalan pun semakin rumit.

"Kenapa saya tak sejalan lagi dengan SBY, karena pemerintah SBY tak punya konsep kemandirian ekonomi ke depan. Salah satu dampaknya jumlah TKI akan semakin banyak," kata Jumhur.

Kata Jumhur, jika pemerintah punya konsep kemandirian ekonomi, semua kebutuhan pangan tidak perlu impor, maka ada semangat dari masyarakat untuk bekerja menggarap potensi alam yang dimiliki bangsa ini.

"Permasalahan TKI sebenarnya karena tak ada kemandirian ekonomi yang dipegang teguh oleh pemerintahan SBY. Bahkan ada kesan SBY disetir oleh para pengusaha," ucapnya.

"Kalau sudah liberal maka semua yang punya modal akan menggilas orang kecil dan akan selalu tergantung pemodal asing," dia menambahkan.

Jumhur berharap dengan konsep kemandirian ekonomi yang ditawarkan PDI Perjuangan dan nantinya akan dilaksanakan Jokowi jika terpilih menjadi presiden, maka jumlah TKI baik yang illegal maupun legal akan berkurang.

"Maka harus dikawal janji dan konsep kemandirian ekonomi yang diterapkan PDIP jika nantinya PDIP berkuasa," kata Jumhur. (sj)

Ilustrasi penusukan

Milat Tewas Ditikam Lawan saat Duel Maut di Temanggung, Disaksikan Istri

Duel maut dua pria terjadi di Lapangan Nguwet, Kranggan, Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah pada Kamis, 9 Mei 2024, satu orang tewas kena luka tusukan

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024