Saksi Diancam Agar Cabut BAP, Sidang Akil Nyaris Ricuh

15 Saksi Dihadirkan Pada Sidang Akil Mochtar
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Suasana tegang mewarnai sidang lanjutan kasus dugaan suap sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan terdakwa Akil Mochtar, yang berlangsung hingga Kamis tengah malam, 17 April 2014. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah Ketua Majelis Hakim Suwidya menutup sidang di lantai 1 Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Ketegangan terjadi saat saksi anggota DPRD Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani mengadukan ancaman yang dilancarkan salah satu Kuasa Hukum Akil Mochtar, Adardam Achyar, kepada Jaksa KPK Elly Kusumastuti. Bakhtiar mengaku diminta oleh Adardam untuk mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pemeriksaannya.
Ahmad Ali Temui Prabowo, Sekjen Nasdem: Bagian dari Silaturahmi, Pak Prabowo Pernah ke Sini

"Izin yang mulia, saksi mengajukan permohonan pengawalan karena ditekan salah satu penasihat hukum Pak Akil, minta saksi cabut BAP," kata Jaksa Elly sesaat setelah Hakim Suwidya mengetuk palu.
Polisi Ungkap Motif TikToker Galih Loss Buat Konten Diduga Menistakan Agama

Lantaran masih dalam ruang sidang, Hakim Suwidya pun menengahi untuk meluruskan persoalan tersebut. "Yang mana," tanya Suwidya

"Bapak kaca mata itu (Adardam)," jawab Bakhtiar.

Pernyataan Bakhtiar tersebut sontak membuat Adardam naik pitam. Dengan intonasi suara tinggi sembari menggebrak meja, Adardam membantah melakukan hal yang dituduhkan Bakhtiar pada dirinya.

Adardam balik menuding Bakhtiar bahwa semua yang dijelaskan dalam persidangan adalah kebohongan besar.

"Anda yang menambah persoalan, kapan saya mengancam? Saya berani bersumpah, Anda penipu. Muka Anda saja kayak penipu, kenapa nggak  disampaikan di muka persidangan," seru Adardam.

Tidak puas dengan amarahnya, Adardam pun menyalakan microphone untuk menghujat Bakhtiar. Dengan emosional, dia kembali menuding bahwa ada rencana busuk di balik tuduhan Bakhtiar untuk menyudutkan kliennya.

"Yang mulia, ini jelas sekali upaya mendiskreditkan Pak Akil," ucap Adardam dengan nada tinggi.

Usai persidangan, Bakhtiar menceritakan awal permintaan pencabutan BAP tersebut kepada para pewarta. Menurut dia, sebelum memberi kesaksian, Adardam mendekatinya dan mengatakan untuk mencabut semua BAP pemeriksaan di KPK.

"Diminta bapak itu yang kaca mata itu (Adardam), mendatangi saya, bilang ke saya, cabutlah BAP itu. Saya jawab tidaklah pak, saya tetap pada keterangan saya," kata dia.

Melihat saksinya merasa diancam, Jaksa KPK pun memberikan pengawalan demi keamanan Bakhtiar. "Bapak pulang pasti dikawal," ujar Jaksa Elly kepada Bakhtiar. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya