Saksi Ini Sebut Akil Minta Rp3 Miliar ke Bonaran Situmeang

15 Saksi Dihadirkan Pada Sidang Akil Mochtar
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Anggota DPRD Tapanuli Tengah, Bachtiar Ahmad Sibarani mengatakan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar kerap minta dihubungkan dengan Bupati Tapanuli Tengah Raja, Bonaran Situmeang. Menurut Bachtiar, Akil hendak meminta jatah penanganan sengketa Pilkada Tapanuli Tengah di MK.
Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Hal itu bermula saat Akil meminta nomor telepon Bachtiar usai menyambangi rumah Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Bachtiar pergi ke sana bersama Akil dan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara Irham Buana Nasution. Namun ia tidak menjelaskan maksud kedatangan mereka ke rumah Akbar.
Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

"‎Kami dijemput Pak Akil, naik mobil Pak Akil ke rumah Pak Akbar Tandjung. Pas mau pulang, Pak Akil minta nomor handphone saya. Di situ Pak Akil bilang 'kalau saya ada telepon dinda tolong diangkat ya'," kata Bachtiar saat bersaksi untuk terdakwa Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis malam, 17 April 2014.
3 Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Israel-Hamas Oktober 2023

Setelah itu, Akil sempat menghubungi Bachtiar. Saat itu, ‎dia sedang berada di Jakarta dalam rangka mengikuti bimbingan teknik (bimtek) DPRD di Hotel Batavia, Jakarta.

"Ada beberapa kali telepon masuk dari nomor telepon yang saya tidak kenal, jadi saya tidak angkat. Terakhir ada SMS masuk yang kata-katanya menyerupai perkataan Pak Akil Mochtar," ujar dia.

Setelah tahu dari Akil, Bachtiar langsung mengangkat telepon dari nomor tersebut.‎ "Saya keluar, saya angkat. Mohon maaf Pak, terlambat karena saya lagi bimtek. Akil jawab, jangan panggil Bapak, Abang saja. Akil tanya, dinda di Jakarta? Bisa minta tolong menyambungkan ke Pak Bonaran?" ucap Bachtiar mengutip perkataan Akil kala itu.

Bachtiar mengaku Akil menghubunginya beberapa kali untuk meminta agar bisa disambungkan dengan Bonaran. ‎Setelah bisa menghubungi Bonaran, Akil memanggil Bachtiar. Saat itu Akil menyampaikan soal permintaan uang Rp3 miliar.

"Pak Akil cerita pengalaman dia calon gubernur, kedua calon ketua Golkar. Dia bilang minta tolong sampaikan permintaan Rp3 miliar. Saya jawab waktu itu, saya tidak berani," tutur Bachtiar.

Bachtiar lalu menunjukan SMS Akil tersebut kepada Bonaran ketika ada pertemuan di rumah Bonaran. "Akil bilang kalau berat Rp3 miliar, Rp2 miliar saja," ‎ungkapnya.

Bantahan Akil

‎Saat menanggapi kesaksian Bachtiar, Akil membantah semua keterangan yang disampaikan Bachtiar. Ia mengaku tidak pernah mengenal dan bertemu dengan Bachtiar.

"Saya minta klarifikasi kalau saya telepon dia, jam berapa, tanggal berapa, bulan berapa. Jangan hanya mengarang-ngarang sa‎ja. Saya tidak pernah mengenal dan bertemu," kata dia.

Seperti diketahui, dalam dakwaan Akil, Bonaran disebut menyuap Akil sebesar Rp1,8 miliar. Uang itu diberikan dengan tujuan agar MK menolak permohonan keberatan hasil Pilkada Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang ditetapkan oleh KPU. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya