- VIVAnews/Erick Tanjung
VIVAnews - Gunung Merapi di Yogyakarta kembali menyemburkan letusan pagi tadi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan letusan terjadi lantaran adanya aktivitas gempa tektonik sehingga mendorong gas CO2 keluar dari dalam perut gunung.
"Jadi begini letusan yang terjadi tadi pagi itu letusan yang dipicu dari pelepasan gas CO2 kemudian adanya gempa tektonik juga mempengaruhi pelepasan gas CO2 tersebut," kata Sutopo, Minggu 20 April 2014.
Sutopo mengimbau warga yang berada di sekitar Merapi tidak perlu panik berlebihan. Tapi, mereka harus tetap berhati-hati pasca letusan tersebut. "Ya sudah kembali normal, tetap waspada dan berhati-hati saat melakukan aktivitas," ujarnya.
Seperti diketahui, pagi tadi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat telah terjadi erupsi kecil di Gunung Merapi selama 16 menit pada pukul 04.26 WIB hingga pukul 04.44 WIB.
Menurut Kapala BPPTKG Yogyakarta, Subandrio, sebelum terjadi letusan, terdengar suara gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Merapi. Kemudian disusul dengan lontaran material pijar dari mulut gunung. (ren)