- VIVAnews/Fajar Sodik
VIVAnews - Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Kartini hari ini, Senin, 21 April 2014. Seperti yang dilakukan para dokter serta pegawai RSUD Dr Moewardi Solo, mereka mengenakan pakaian adat dari beberapa daerah di Indonesia.
Pantauan di RSUD Dr Moewardi, suasana berbeda terlihat ketika memasuki ruang pelayanan pasien di rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah itu. Petugas sekuriti perempuan yang biasanya mengenakan seragam kebesaran Pakaian Dinas Harian berwarna putih dan biru, pada hari ini semuanya mengenakan busana kebaya.
Tak hanya itu, para dokter, perawat, dan petugas loket pun tak ketinggalan untuk ikut mengenakan busana adat. Untuk perempuan, ada yang memakai kebaya, baju kurung, busana adat Dayak, dan lainnya. Sementara itu, yang laki-laki ada yang mengenakan pakaian adat Betawi, pakaian beskap, dan blangkon.
Kasubag Hukum dan Humas RSUD Moewardi Solo, Elysa mengatakan, dalam memperingati Hari Kartini, civitas rumah sakit ini mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara. Pada pagi harinya, seluruh staf, dokter, dan pegawai rumah sakit mengikuti upacara dengan mengenakan pakaian adat dari seluruh Nusantara.
"Untuk memperingati Hari Kartini ini, yang biasanya para dokter dan pegawai mengenakan seragam, hari ini mereka memakai pakaian adat nasional. Ini bertujuan juga untuk melestarikan busana-busana adat yang sudah mulai dilupakan," kata dia.
Dia mengungkapkan, para pegawai rumah sakit mengenakan pakaian adat sehari penuh. Hal ini juga berlaku bagi para dokter dan perawat saat melakukan pelayanan kesehatan bagi para pasien.
"Hanya saja untuk dokter bedah ada pengecualian. Saat melakukan tindakan operasi bedah, sang dokter akan menanggalkan baju adat, berganti dengan seragam operasi. Agar tindakan operasi tidak terganggu, " ujar Elysa.
Bagikan bunga
Di Bogor, Jawa Barat, puluhan Polisi Wanita Polres Bogor Kota menggelar razia kendaraan roda dua dan roda empat di sekitar Tugu Kujang, Kecamatan Bogor Timur.
Namun, mereka tidak menilang para pengendara yang melanggar lalu lintas. Melainkan, hanya memberi setangkai bunga.
"Cuma itu, bukan tilang," kata Kasubag Rencana dan Program Polres Bogor Kota Ajun Komisaris Polisi Siska Dwi.
Dia mengatakan, pemberian bunga ini sebagai simbol kasih sayang di Hari Kartini ini. "Beliau pejuang perempuan, tanpa jasa beliau, kita tidak mungkin bisa menikmati hasil-hasil perjuangan," katanya. (art)