Bentrok di Sorong Tiga Orang Luka-luka

bentrok di timika papua
Sumber :
  • ANTARA/Spedy Paereng
VIVAnews
Lokasi Wisata di Jawa Tengah Ramai, Lonjakan Kendaraan Terjadi di Tol Semarang-Solo
- Tiga orang terluka dalam bentrokan warga di Sorong, Papua Barat, Senin 21 April 2014. Kapolres Sorong, AKBP Harry Goldenhart, mengatakan tiga korban luka sudah dibawa ke RS TNI AL Sorong untuk menjalani perawatan intensif. Mereka terkena anak panah saat bentrokan berlangsung.

Seorang Bocah Idap Sindrom Manusia Serigala, Mukanya Dipenuhi Bulu

"Tiga korban tersebut adalah dua warga sipil dan satu lainnya personil TNI," kata Harry saat dikonfirmasi.
Profil Qatar, Lawan Perdana Timnas Indonesia di Piala Asia U-23


Menurutnya, bentrok warga tersebut dipicu aksi pemukulan yang dilakukan orang tidak dikenal terhadap seseorang yang baru pulang dari masjid usai melaksanakan shalat Subuh.


Aksi tersebut kemudian diketahui warga lain dan langsung mencari pelaku. Karena tak mendapatkan pelaku, warga marah dan menyerang warga lain. Akibatnya dua warga dan satu anggota TNI terluka. Bentrok itu akhirnya reda.


"Jadi Pemkot Sorong, para pimpinan agama, tokoh masyarakat maupun pemuda setempat telah dikoordinasikan untuk meredam pertikaian tersebut agar tidak meluas," terang Harry.


Dia berharap kesadaran warga Sorong agar pertikaian tersebut tidak merambah ke daerah lain sehingga korban tidak bertambah. Harry mengimbau semua pihak untuk tidak terpancing melakukan hal-hal yang dapat mengganggu ketentraman warga.


"Semua komponen di Sorong diimbau menahan diri dan menyerahkan penyelesaiannya kepada aparat keamanan bersama Pemkot, pimpinan agama, dan tokoh masyarakat," ujarnya.


Tangkap Pelaku

Sementara itu, Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pujo Sulistyo, sangat menyesalkan aksi bentrok tersebut. Dia meminta agar semua pihak berfikir jernih dan tidak gampang terprovokasi. Pujo menegaskan, kepolisian setempat berhasil menangkap pelaku pemukulan.


"Pelaku sudah ditangkap Polisi, begitu juga pelaku pemukulan warga. Mereka sekarang sedang diperiksa secara intensif, ini murni kriminal," ujar Pujo Sulistyo.


Polisi meminta kepada seluruh masyarakat, untuk tidak terpengaruh atau terpancing dengan isu yang tak bertanggung jawab yang bertujuan mengadu domba masyarakat. Polisi juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan foto-foto korban penganiayaan yang kini beredar di media sosial.


"Itu foto tidak benar, itu foto kebohongan belaka, biarkan Polrti menangani kasus ini sesuai hukum yang berlaku,"tandasnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya