Kasus Paedofil, Polisi Perketat Pengawasan Warga Asing

Jakarta International School (JIS) yang berada di Pondok Indah Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/ Stella Maris
VIVAnews - Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Sutarman, mengatakan sampai hari ini belum menerima informasi resmi dari Interpol mengenai sepak terjang William James Vahey, tersangka tindak kejahatan seks anak-anak di sembilan negara. William, yang dikabarkan FBI sudah bunuh diri Maret lalu, diketahui pernah menjadi guru di Jakarta International School (JIS) Jakarta selama 1992-2002.
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Menurut Sutarman, dengan adanya penjahat seks anak-anak yang berhasil menyusup, ini menjadi bahan evaluasi bagi Polri terkait pengawasan orang asing di Indonesia.
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

"Kami harus mengawasi semuanya ya, termasuk imigran-imigran yang ada di Indonesia, ini bagian kita, tugas kita bersama mengawasi mereka," kata Sutarman di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 24 April 2014.
Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan

Menurut Sutarman, polisi memang sulit mengawasi hingga ke dalam sekolah, baik sekolah internasional maupun sekolah biasa. Sebab, pengawasan siswa merupakan kewenangan masing-masing sekolah.

"Polri tidak bisa masuk ke sekolah-sekolah. Kita mengawasi dari luar, tapi kalau itu ada tindak pidana di dalam sekolah di wilayah Indonesia, Polri bisa masuk, di manapun kita masuk," lanjutnya.

Kasus phedofilia di JIS ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan warga negara asing di Indonesia. Sebelumnya, di Bali kasus pedofil yang dilakukan warga Australia pernah terungkap.

"Dia lari ke Australia kemudian diserahkan ke Indonesia. Itu luar biasa juga, karena kerjasama baik kita kepolisian Indonesia dengan kepolisian Australian federation. Dia (pelaku) melakukan (pencabulan anak) di Indonesia, lari ke Australia kemudian diserahkan ke Indonesia, diadili di Indonesia," kata dia. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya