Sumber :
- australianaviation.com.au
VIVAnews
- Pelaku onar di pesawat Virgin Air, Matt Christopher berusaha membuka paksa pintu kokpit pesawat yang bertolak dari Brisbane Australia menuju Denpasar, Bali. Saat melakukan aksinya, pria berkebangsaan Australia itu tengah mabuk.
"Saya kita itu tidak ada masalah berarti. Hanya pintu yang mendapat perhatian teknisi Virgin. Itu pintu kokpit," kata Direktur Operasional Angkasa Pura 1, Yusan Sayuti dalam perbincangan dengan tvOne , Jumat 25 April 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Saya kita itu tidak ada masalah berarti. Hanya pintu yang mendapat perhatian teknisi Virgin. Itu pintu kokpit," kata Direktur Operasional Angkasa Pura 1, Yusan Sayuti dalam perbincangan dengan tvOne , Jumat 25 April 2014.
Meski begitu, Yusan mengaku belum mendapat laporan terkait detil kerusakan pintu kokpit yang dialami maskapai milik Australia itu. "Laporannya orang yang mabuk itu memaksa membuka pintu kokpit," tegasnya.
Sejauh ini kata Yusan, kondisi penumpang sudah berhasil dievakuasi dan sudah berada di tempat kedatangan. Sementara itu aktifitas Bandara Ngurah Rai, Denpasar yang sebelumnya sempat ditutup, kini sudan beroperasi normal.
"Sejak pukul 15.40 WIT, bandara sudah dinyatakan beroperasi normal," ujar Yusan.
Saat bandara tutup selama dua jam, ada enam penerbangan yang terpaksa dialihkan ke Bandara Juanda dan Lombok. "Satu helikopter mendarat di Pelabuhan Benoa," jelasnya.
Sebelumnya pelaku onar di pesawat Virgin Blue Air berhasil ditangkap oleh personil gabungan TNI-Polri. Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Irjen Suhardi Alius mengatakan, pelaku bernama Matt Christopher, seorang warga Australia.
"Dia berumur 28 tahun. Kapolda (Bali) langsung menginterogasi dia," kata Suhardi.
Matt, kata dia, diduga mabuk kemudian memaksa masuk ke dalam kokpit. "Ini bukan pembajakan," tegasnya.
Kepolisian juga terus mendalami segala kemungkinan dalam insiden tersebut. Selain memeriksa Matt, Kepolisian juga akan memeriksa kru pesawat. (ita)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Meski begitu, Yusan mengaku belum mendapat laporan terkait detil kerusakan pintu kokpit yang dialami maskapai milik Australia itu. "Laporannya orang yang mabuk itu memaksa membuka pintu kokpit," tegasnya.
