Jalur Mudik Altenatif Bukittinggi Rawan Longsor

Jalinbar amblas
Sumber :
  • VIVAnews/Harry Siswoyo
VIVAnews
KCIC Minta Maaf Kecepatan Whoosh Dikurangi karena Hujan Deras
- Jalan alternatif untuk mudik Lebaran di jalur lintas Sumatera masih mengalami kerusakan yang cukup parah. Hingga menjelang Lebaran, belum ada perbaikan jalan. Salah satu jalur alternatif yang biasanya sangat padat dilalui pemudik adalah jalur yang menghubungkan Sumatera Selatan menuju Sumatera Barat melalui Bajubang, Batanghari, Jambi.

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

Jalur sepanjang 60 kilometer itu mengalami kerusakan cukup parah. Banyak lubang yang cukup dalam di jalur tersebut. Selain penuh lubang, kondisi jembatan yang berada di jalur ini juga sangat memprihatinkan.
Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi


Bila melihat kondisi seperti ini, pengguna jalan diminta untuk menghindari jalur ini. Meski jarak tempuh sedikit lebih cepat, tapi dengan kondisi saat ini, jalur alternatif ini justru rawan menyebabkan kecelakaan.


Jalur ke Bukittinggi Rawan Longsor

Tidak sedikit jalur alternatif di Sumatera membuat perjalanan mudik menuju kampung halaman menjadi sangat lama.


Meski tidak mengalami kerusakan, jalan alaterntif Padang Bukittinggi yang merupakan jalur vital justru rawan kemacetan parah pada puncak arus mudik nanti.


Jalan alternantif yang melalui Sicincin, Mamalak Balingka atau Simaka, ini rawan longsor dan berkabut saat hujan turun. Pengendara diminta untuk waspada saat turun hujan.


Kondisi tebing yang labil sangat memungkinkan terjadinya longsor yang akan menutupi badan jalan. Meski kondisi aspal cukup baik, pemudik juga harus mewaspadai banyaknya tikungan tajam di jalur ini. Otoritas setempat sudah menyiagakan satu alat berat jika terjadi longsor di jalur mudik alterntif ini.


Jalur ini memang sudah diperbaiki sejak 2006 lalu. Jika pemudik dari atau tujuan Bukittinggi-Padang atau sebaliknya, memang disarankan untuk melalui jalur ini. Karena, jalur utama Padang-Bukittinggi yang melewati Lembah Anai diprediksi akan mengalami kemacetan yang lebih parah hingga puluhan kilometer.


Laporan: Donal Meisel, Bayu Alfarizi dan Bima Pratama/ tvOne
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya