- REUTERS/Ahmed Zakot
VIVAnews - Gelombang simpatik terhadap masyarakat Palestina yang menjadi korban kekejaman serangan militer Israel terus bermunculan. Tak hanya mengumpulkan dana lewat donasi, ternyata ada juga yang menyiapkan diri untuk ikut berjihad bersama rakyat Palestina.
Seperti dilakukan oleh Pondok Pesantren Nusantara Al Madinah, Kota Bengkulu. Ponpes ini ternyata sudah sejak Sabtu 12 Juli 2014 lalu menyebarkan selebaran formulir untuk pendaftaran jihad ke Gaza, Palestina.
"Pendaftarannya telah kami buka sejak Sabtu lalu. Jadi sekalian relawan juga sebagai tim jihad untuk masyarakat Palestina. Ini sebagai bentuk kepedulian kami sebagai sesama muslim," ujar Pimpinan Ponpes Al Madinah, Sasri Poni, di Bengkulu, Minggu 13 Juli 2014.
Relawan jihad ini bahkan tidak hanya tertutup untuk masyarakat Bengkulu. Diakui Sasri, pendaftaran juga telah disebarkan dan terbuka untuk kaum muslim di lain provinsi. Antara lain seperti Jambi, Sumatera Barat, Lampung dan Sumatera Selatan.
"Kami targetkan di bulan Agustus akan bisa diberangkatkan ke Gaza Palestina," kata Sasri.
Pihaknya juga menjadwalkan akan melakukan pembekalan awal kepada relawan jihad yang diberangkatkan. Sehingga, tim jihad yang diberangkatkan akan lebih matang dan telah siap untuk beradaptasi di Palestina.
Sayangnya, Sasri enggan menjelaskan lebih detail mengenai bagaimana proses pembekalan para relawan jihad yang telah terdaftar nantinya. "Yang pasti, pembekalan awal pasti ada. Selambatnya akhir Juli ini rampung. Prinsipnya kami membutuhkan orang yang memang memiliki kemampuan dan keberanian tinggi," kata dia.
Disinggung mengenai pembiayaan, Sasri mengaku seluruh pendaftar tidak akan dikenakan biaya, termasuk ongkos pemberangkatan. Pihaknya mengaku telah memiliki sokongan dana untuk biaya para relawan jihad.
"Jaringan kami cukup kuat di berbagai provinsi. Jadi tidak perlu risau soal pembiayaan. Ini murni bentuk kepedulian kami kaum muslim. Bagaimana kita meringankan dan merasakan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina," kata Sasri. (one)
Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut
Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
