Gunung Rinjani Masih Rawan untuk Pendakian

VIVAnews - Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi meminta, masyarakat dalam dan luar negeri untuk tidak melakukan pendakian gunung merapi Rinjani, menyusul peningkatan status gunung terssebut.

Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NTB Heriyadi Rachmat, Pemda NTB tidak mentoleransi siapapun yang naik ke Gunung Rinjani tersebut.

"Gubernur menyarankan agar masyarakat tidak naik ke Rinjani meskipun hanya sampai pelawangan sebelum ada perubahan status oleh pusat Mitigasi dan Vulkanologi," kata Heriyadi kepada wartawan di Mataram Selasa 5 Mei 2009.

Menurut Heriyadi, hingga saat ini Gunung Baru Jari yang merupakan anak Gunung Rinjani masih mengeluarkan semburan debu vulkanik. Selain itu Gunung Baru Jari juga masih menimbulkan gempa vulkanik dengan besaran gempa diatas 10 amplitudo.

Dampak yang diakibatkan oleh letusan Gunung Baru Jari itu dapat mengakibatkan iritasi mata bagi wisatawan yang mendekati wilayah letusan. Adapun debu vulkanik yang mengandung gas beracun juga dapat mengakibatkan sesak nafas. Apalagi debu vulkanik tersebut juga mengandung CO2. 

Panatauan petugas Mitigasi dan Vulkanologi Bandung yang berada disekitar letusan gunung menyebutkan aktivitas gunung Baru Jari itu sudah mulai berkurang. Jika sebelumnya terjadi gempa vulkanik berkekuatan 45 amplitudo,namun hingga hari ini gempa vulkanik tersebut sudah mulai berkurang.

Bahkan tinggi semburan debu juga tidak terlalu tinggi. "Kalau siang begini masih ada semburan debu dan kerikil, tapi kalau malam baru terlihat semburan pijaran api,"ujar Heriyadi.

Laporan: Edy Gustan | Mataram

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi
Zeekr 009 Grand

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

Mobil MPV ini bukan sembarang minivan, melainkan sebuah istana mini yang memadukan kemewahan, performa, dan teknologi canggih. Bagian belakang kabin dipisahkan dari depan

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024