VIVAnews - Apakah kalian tahu burung maleo? Burung hanya ada di Sulawesi ini mulai terancam punah.
Tapi kini burung maleo memiliki rumah baru yang sangat eksklusif. Yaitu pantai khusus untuk konservasi atau penyelamatan maleo seluas 14 hektar yang terletak di Tanjung Binerean, Sulawesi Utara.
Pantai tersebut memang dikhususkan untuk tempat tinggal burung Maleo. Burung langka ini harus dilindungi agar tidak punah.
Saat ini, jumlah burung maleo diperkirakan kurang dari 10.000 ekor. Jumlah burung maleo di Sulawesi semakin berkurang karena banyak pemburu liar yang mengambil telur-telur burung maleo.
Ketika bertelur, burung maleo meninggalkannya di pasir pantai agar telur dalam keadaan hangat dan cepat menetas. Hal itu membuat para pemburu liar dapat mengambil telur burung Maleo dengan mudah.
Agar pemburu tidak bisa lagi mengambil telur-telur yang berada dalam pasir pantai, maka dibuatlah pantai khusus untuk maleo meninggalkan telurnya. Dan tidak sembarang orang boleh masuk dalam pantai tersebut. Hal itu untuk menghindari masuknya pemburu yang ingin mengambil telur burung maleo untuk diperjualbelikan.
"Menyediakan pantai khusus untuk burung maleo bertelur adalah satu cara untuk melindungi maleo dari kepunahan," kata Noviar Andayani, kepala Komunitas Pelestarian Satwa.
Maleo adalah salah satu jenis burung khas Sulawesi, tepatnya di Sulawesi bagian Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Maleo hanya hidup secara alami di pulau Sulawesi atau para ahli mengistilahkannya dengan endemik.
Maleo memiliki nama ilmiah Macrocephalon, dan yang berarti kepala besar. Maleo memang memiliki tonjolan besar di atas kepala dan berkat tonjolannya tersebut Maleo dapat mendeteksi panas bumi untuk menetaskan telurnya.
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi diwakili tim pemenangan mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sumut 2024, di Kantor DPD PDIP Sumut.
