Pendakian Ditutup, 150 Porter Menganggur
VIVAnews - Sebanyak 150 jasa pengangkut baranga (porter) yang membantu pendaki Gunung Rinjani terancam kehilangan perkerjaannya selama dua bulan lebih.
Akibatnya mereka terpaksa mencari pekerjaan lainnya seperti buruh pertanian dan berdagang. Bahkan 20 orang diantaranya berangkat ke Malaysia untuk mencari nafkah.
Ketua Koperasi Rinjani Informations Center Diralam mengatakan penutupan pintu masuk Sembalun menuju Puncak Rinjani salah satu penyebabnya.
Untuk itu dia meminta pihak Dinas Pertambangan dan Energi NTB mengizinkan pendakian. "Sejak pertama meletus April lalu porter dan pemandu wisata menganggur.Kami sudah minta dinas setempat untuk membuka pintu sembalun,"katanya kepada wartawan di Mataram.
Dia menambahkan desakan itu disampaikan mengingat arus wisatawan asing pada bulan Juni mulai meningkat. Bahkan pada Agustus mendatang wisatawan yang mengunjungi Rinjani mencapai 700 orang.
Sementara ini wisatwan hanya dapat mendaki gunung Rinjani melalui pintu Senaru Lomboki Utara. Dalam sehari lebih dari 200 wisatawan dapat dilayani oleh para poter tersebut. Dibukanya pintu masuk senaru menimbulkan kecemburuan sosial diantara para poter dan pemandu wisata.
Meski demikian para porter di Sembalun tetap mengalihkan para wisatawan asing ke Senaru. "Setiap porter biasanya mendapat Rp240 ribu per tiga hari.Jadi wajar kalau mereka cemburu,"ujarnya.
Tidak hanya para poter yang menganggur,penutupan pintu masuk sembalun itu juga berpengaruh pada kunjungan hotel. sebanyak empat hotel terpaksa ditutup sementara karena sepi pengunjung. Jika pada waktu normal hotel di wilayah Sembalun bisa penuh dengan jumlah kunjungan 90 persen.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.
