Tambang Batu Bara Meledak di Sawahlunto

Korban Ledakan Tambang Maut Menjadi 33 Orang

VIVAnews - Korban ledakan terjadi di lubang tambang batubara di Bukit Bual/Ngalau Cigak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat, Selasa 16 Juni 2009 pukul 10.00, bertambah.

Korban, Rizon Febri (28) akhirnya  menghembuskan nafas terakhir pada Jumat 19 Juni 2009 malam. Rizon meninggal setelah mendapat perawatan empat hari di RS M Djamil Padang.

"Luka bakar yang hampir di sekujur tubuh," kata Humas RS M Djami, Dokter Irayanti pada VIVAnews, Sabtu 20 Juni 2009. Sampai hari ini total ada 33 korban tewas dalam musibah tersebut, seluruhnya adalah pekerja yang berada di lubang tambang pada saat ledakan terjadi.

Rizon adalah korban terakhir yang meninggal

Saat ini RS M Djamil Padang masih merawat satu korban ledakan tambang yang dirujuk dari RSUD Sawahlunto.  "Korban adalah Syaiful (19) yang dirawat di ruangan penyakit dalam. Kondisinya berangsur-angsur membaik," kata Irayanti.

Syaiful merupakan korban yang terjebak di lubang tambang saat berupaya mencari orang tuanya pasca ledakan terjadi. Syaiful ditemukan dalam keadaan pingsan karena menghirup udara yang bercampur dengan gas metan saat mencoba menemukan orang tuanya yang terjebak saat ledakan terjadi.

Saat ini, sebanyak 8 korban ledakan tambang masih dirawat di RS M Djamil dan RSUD Sawahlunto.Rat-rata korban yang dirawat di RSUD Sawahlunto mulai membaik dan menunggu massa pemulihan. Menurut staf humas RSUD Sawahlunto Doni Syahputra, korban yang dirawat di RSUD Sawahlunto rata-rata berada di luar areal tambang saat ledakan terjadi.

Sebelumnya, Kepala Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Sutisna Prawira penyebab kecelakaan diduga akibat ledakan gas metana (CH4). Tak hanya melemparkan material hingga sejauh 150 meter, 14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari mulut tambang juga terlempar.

Tambang maut tersebut adalah tambang milik Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi batubara PT Dasrat Sarana Arang Sejati.

Sedangkan pelaksana penambangan tersebut adalah CV Cipta Perdana. Penambangan dilakukan secara manual menggunakan alat gali belincong dengan membuat lubang-lubang masuk di dalam lapisan batubara tanpa ada ventilasi memadai, hanya mengandalkan ventilasi alami.

Korban meninggal kebanyakan mengalami luka bakar atau kehabisan oksigen. Saat ledakan terjadi, api setinggi 50 meter menyembur dari lubang.
    
Laporan: Eri Naldi| Padang

Viral Jukir Liar di Alfamart Rusak Mobil Pelanggan, Polisi Tetapkan Tersangka
Ilustrasi Monas Jakarta

PSI Ungkap Sosok Gubernur yang Tepat Pimpin Jakarta

Sekretaris fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengatakan, Jakarta butuh sosok pemimpin yang berani.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024