Ledakan di JW Marriott dan Ritz Carlton

"Semoga Anak Saya Selamat"

VIVAnews - Dengan langkah yang berat, Victor Mokodompis memasuki pelataran Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur. Kakek berusia 70 tahun itu mencari anaknya yang juga pegawai Hotel JW Marriott, Ivert Mokodompis.

"Semoga anak saya selamat," kata Victor dengan raut wajah sedih, Sabtu 18 Juli 2009. Ia mengaku sudah menyusuri lima rumah sakit. Tapi, kabar mengenai anaknya tak kunjung ada. "Ini rumah sakit keenam."

Komunikasi terakhir keluarga dengan Ivert adalah sesaat sebelum ledakan bom terjadi di tempat kerja anaknya, JW Marriott, dan Hotel Rotz Carlton, kemarin pagi. "Dia masih telepon-teleponan dengan ibunya jam 7.30 pagi," jelasnya.

Tanpa sebab, hubungan komunikasi itu tiba-tiba terputus. "Kami coba hubungi lagi, tidak bisa. SMS tidak sampai," kata dia yang didampingi beberapa kerabat. Sejak itu, menurut Victor, keluarga putus komunikasi dan anaknya tidak pulang.

Ivert, kata Victor, sudah berkeluarga dan memiliki dua anak. "Umurnya 33 tahun." Ia berharap mendapat kabar di RS Polri mengenai keberadaan anaknya. Tak lupa, Victor membawa foto anaknya untuk diberikan kepada petugas rumah sakit.

Ledakan kuat mengguncang dua hotel bertaraf internasional di kawasan Mega Kuningan. Ledakan itu menghancurkan lobi kedua hotel. 9 orang dinyatakan tewas dalam insiden ini.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP
Dak Galbi

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Asia, dengan kekayaan budaya dan ragam kuliner yang mengagumkan, merupakan destinasi impian bagi banyak pelancong. Namun, ada negara yang tidak ramah vegetarian.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024