Teroris yang Terpidana dan yang Bebas

VIVAnews – Persoalan terorisme kembali menjadi perhatian serius aparat kepolisian, menyusul peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat dua pekan lalu. Sampai hari ini, seluruh jalur pelabuhan keluar pulau Jawa diperiksa.

Beberapa daerah yang dicurigai sebagai tempat kelompok teroris yang dipimpin Noordin M. Top digerebek, termasuk rumah mertuanya di Klaten, Jawa Tengah. Operias perburuan terorisme begitu intens, namun kepolisian belum mengabarkan seberapa banyak sudah teroris yang ditangkap.

Ada baiknya mengenali sejumlah orang yang pernah diperiksa aparat keamanan dan bahkan ada yang sudah masuk penjara terkait kasus teroris ini. Sebagian di antara mereka sedang menanti kebebasan. Tentu masih banyak yang buron bersama Noordin M. Top.

Gaya Hidup Aktif Masyarakat Dorong Permintaan akan Perangkat yang Sesuai

Data ini dikutip dari laporan The International Crisis Group, sebuah organisasi non-pemerintah multinasional yang bekerja melalui analisis lapangan dan advokasi bagi pencegahan dan resolusi konflik.  Dalam laporannya, lembaga ini menyebutkan mendapatkan data dari kepolisian dan sejumlah investigasi yang dilakukannya sendiri.

Inilah mereka :

Abdul Rauf
Bernama alias Sam, alumi Pesantren Ngruki (sebuah pesantren yang didirikan oleh Abubakar Baasyir dan Abdullah Sungkar), Jawa Tengah, ini adalah anggota faksi Darul Islam yang disebut Ring Banten, ditangkap setelah Bom Bali 2002 berkaitan dengan perampokan toko emas. Disebutkan aktifitasnya itu berkaitan dengan pendanaan bom Bali. Menjalani masa hukuman 16 tahun penjara di Bali.

Abdullah Sunata
Akitifitasnya di Ambon membuatnya membuat banyak nama alias, antara lain Nata alias Arman alias Andri. Ketua KOMPAK di Ambon 2000-2001 ini sering berhubungan dengan Noordin M. Top. Pada April 2006 dia dihukum 7 tahun penjara karena menolak memberikan keterangan keberadaan Noordin dan kepemilikan senjata ilegal. Noordin mengajaknya bergabung pada 2004, dia menolaknya.

Abu Dujanah
Nama asli Ainul Bahri; asal Cianjur, Indonesia; pernah menjabat Sekretaris Mantiqi II, juga menjadi Sekertaris Markaziah JI; pernah mengajar di Luqmanul Hakiem (sebuah pesantren yang berada di Johor, Malaysia, yang dipimpin Noordin M. Top. Pesantren ini sudah dibubarkan pemerintah Malaysia sejak awal 2000). Veteran Afghanistan ini membantu melindungi Azhari dan Noordin Mohammed Top setelah bom Marriott, Agustus 2003.

Abu Fida
Bernama asli Syaifuddin Umar. Dia adalah seorang dosen di Mahad Aly, yang juga dikenal sebagai Universitas an-Nur, Solo, Jawa Tengah. Dalam laporan The International Crisis Group, Abu Fida disebut anggota wakalah Jemaah Islamiyah, Jawa Timur. Dia menjadi mentor beberapa pemuda Jawa Tengah pengikut Noordin. Kemudian dia ditahan pada Agustus 2004 dengan tuduhan menampung para teroris, namun belakangan telah dibebaskan.

Achmad Hasan
Pria ini bernama alias Agung Cahyono alias Purnomo. Pendidikannya sebenarnya cukup bagus, seorang sarjana ekonomi kelahiran 1971. Tinggal di Blitar, Jawa Timur, Achmad dibaiat sebagai anggota Jemaah Islamiyah oleh Fahim pada 1996. Belakangan dia ditangkap pada 2004. Dituduh terlibat pengeboman kantor Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, dia diganjar hukuman mati. Namun hingga kini belum dieksekusi.

Adung
Bernama asli Sunarto bin Kartodihardjo, dia adalah anggota Markaziah Jemaah Islamiyah. Dikenal sebagai sopir almarhum Sungkar di Malaysia, kemudian menggantikan Mukhlas sebagai ketua Mantiqi I. Adung juga jebolan Ngruki. Pernah masuk penjara pada 1979-1981 berkaitan dengan Komando Jihad. Ditangkap kembali di Solo pada 2004, sebab menyembunyikan Noordin. Dihukum 7 tahun penjara.

Agus Ahmad
Orang yang pertama ditangkap berkaitan dengan bom kedubes Australia September 2004. Lahir pada 1973, di Cianjur, Jawa Barat. Direkrut oleh Iwan alias Rois. Dijatuhi hukuman 4 tahun penjara pada Juli 2005.

Ahmad Rofiq Ridho
Bernama alias Ali Zein alias Allen alias Abu Husna alias Fuad Baraja, dia tercatat menjadi kurir Noordin pada 2004. Alumni Ngruki, saudara Fathurrahman al-Ghozi, sepupu Jabir (veteran Ambon) Anggota Jemaah Islamiyah. Ditangkap Juli 2005, dijatuhi hukuman 7 tahun penjara, April 2006.

Akram
Dia juga memiliki sejumlah nama alias, seperti Shamsuddin alias Muhammad Taufiqurrahman. Akram adalah Pemimpin Darul Islam yang pernah didekati Noordin pada 2004. Dia ditangkap pada Juni 2005 karena dituduh terlibat dalam pemboman mesjid di Yogyakarta pada 2000, kemudian dithukum tiga tahun penjara pada Januari 2006.

Ali Ghufron
Akrab disapa Mukhlas, dialah direktur pertama pesantren Luqmanul Hakiem, Malaysia. Dia adalah Pemimpin Jemaah Islamiyah. Tercatat sebagai veteran Afghanistan, dia tokoh dibalik pengeboman Bali. Kakak kandung Ali Imron (juga terlibat dalam pengeboman Bali). Divonis hukuman mati pada 2003 dan ditahan di penjara Nusakambangan, Jawa Tengah. Eksekusi matinya dilakanakan pada Desember 2008. Mukhlas adalah orang yang sangat dihormati Noordin.

Anif Solchanudin
Sebenarnya direktur sebagai pelaku bom bunuh diri yang keempat untuk Bom Bali II (bersama dengan Salik Firdaus, Misro, dan Aip Hidayat). Veteran Ambon. Ditangkap November 2005, dengan tuduhan menampung Noordin.

Apuy
Nama lain dari Syaiful Bahri; anggota Ring Banten dari Cigarung, Sukabumi, terlibat dalam bom Kedubes Australia tahun 2004. Pada awalnya terpilih sebagai calon pelaku bom bunuh diri. Ditangkap November 2004 di Bogor, dijatuhi hukuman 10 tahun penjara, September 2005.

Asmar Latin Sani
Pelaku bom bunuh diri dalam peristiwa bom Marriott tahun 2003, Jakarta; Lulusan Ngruki 1995.

Azhari Husin
Dia juga dikenal sebagai Zubair alias Zuber. Warga Malaysia ini adalah anggota Jemaah Islamiyah dan  ahli perakit bom. Tewas dalam penggerebekan polisi di Batu, Malang, Jawa Timur, November 2005. Terlibat dalam bom malam natal 2000, pemboman di Batam, Bali I dan II, Marriott, and bom Kedubes Australia. Mulai tinggal di Jakarta pada 1996. Juga sebagai anggota board JI pesantren Lukmanul Hakiem, Johor.  (Bersambung)

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem

Mantan Staf KhususSyahrul Yasin Limpo alias SYL di Kementan RI, Imam Mujahidin Fahmid mengatakan dirinya sempat mendapatkan perintah dari SYL untuk mengurus ultah NasDem.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024