Mengapa Penghargaan Achmad Bakrie?

VIVAnews - Freedom Institue mengusahakan lingkungan yang subur bagi lahirnya keprintisan, pencapaian, maupun pengabdian di bidang pemikiran sosial, kesusastraan, kedokteran, sains dan teknologi. Usaha ini merupakan bagian dari tujuan kami yang lebih luas, yaitu memajukan kehidupan pemikiran, eksperimen dan penciptaan di Indonesia. Kami percaya bahwa kehidupan intelektual yang bebas, sarat dengan perdebatan yang produktif, penuh antusiasme dan dilandasi oleh ingritas yang merupakan penyangga kuat kehidupan demokrasi.

Tradisi penghargaan atas karya pemikiran, keilmuan dan kesenian sudah menjadi praktik lazim dalam dunia intelektual. Penghargaan berskala Internasional seperti Hadiah Nobel menjadi tolak ukur bagi pencapaian di bidang-bidang sastra, kimia, fisika, ilmu kedokteran, ekonomi dan perdamaian. Tradisini serupa juga dikenal di Indonesia, meski belum mengakar dan mencapai reputasi yang kokoh. Sejumlah lembaga atau pribadi negeri kita juga telah merintis pemberian penghargaan di bidang kreativitas akal budi ini dengan Penghargaan Achmad Bakrie sejak 2005.

Kami meneruskan tradisi pemberian penghargaan di bidang kreativitas akal budi ini dengan Penghargaan Achmad Bakrie sejak 2003. Penghargaan ini diberikan setiap tahun menjelang Hari Kemerdekaan.

Para pemenang penghargaan Achmad Bakrie sejak 2003 adalah Ignas Kleden (bidang pemikiran sosial) dan Sapardi Damono (kesusastraan); pada 2004, Nurcholish Madjid (pemikiran sosial) dan Goenawan Mohammad (kesusastraan); pada 2005 Sartono Kartodirjo (pemikiran sosial); pada 2006 Arief Budiman (pemikiran sosial), Rendra (kesusastraan) dan Iskandar Wahidah (kedokteran) dan; pada 2007, Frans Magnis-Suseno (pemikiran sosial), Putu Wijaya (kesusastraan), Sangkot Marzuki (kedokteran), Jorga Ibrahim (sains), dan Balai Besar Padi (teknologi).

Adapun pemenang tahun 2008 adalah Taufik Abdullah (pemikiran sosial), Sutardji Colzoum Bachrie (kesusastraan, Mulyanto (kedokteran), Laksana Tri Handoko (sains) dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (teknologi).

Bluebird Releases New Service for Elderly Convenience
Ketua KFA, Chung Mong-gyu

Netizen Korea Selatan Ingin Orang Ini Mundur Usai Kalah dari Indonesia U-23

Netizen Korea Selatan benar-benar kecewa usai kekalahan dari Indonesia U-23 di perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dini hari WIB 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024