Senjata Pindad Diduga Diselundupkan ke Filipina

Senjata Pindad Sempat Diduga Buatan Israel

VIVAnews - Sebuah kapal berbendera Panama bernama 'Kapten Ufuk' ditahan aparat Filipina pada Kamis 20 Agustus 2009 malam. Dari dalam kapal ditemukan 50 senapan buatan Pindad, berjenis SS1-V1 dan beberapa perlengkapan militer lainnya.

Dari lokasi persembunyiannya, kapten kapal asal Inggris, Bruce Jones (49) meminta perlindungan pemerintah Filipina. Sebab sindikat di balik pengangkutan senjata itu mengancam keselamatannya dan keluarga.

Kepada Manila Bulletin, Jones menceritakan mengapa senjata buatan pabrik senjata Indonesia, Pindad bisa ada di kapalnya. Sebelumnya, Jones menyatakan diri dia bukan teroris dan tak terkait sindikat penyelundupan senjata.

"Saya bukan teroris, saya punya kemampuan untuk melakukannya," kata Jones seperti dimuat laman Manila Bulletin, Rabu 26 Agustus 2009.

Jones mengaku sebagai korban dalam insiden ini. Jones menambahkan, dia memiliki dokumen legal dari PT Pindad, tertulisĀ  yang beralamat di Jalan Jend. Gatot Subroto, 517, Bandung, Indonesia.

"Faktanya, pengangkutan 20 peti senjata ke kapal saya, diawasi dan dijaga oleh sekitar 50 polisi dan tentara Indonesia. Saya berasumsi ini legal," kata dia.

Jones menambahkan, dia diperintahkan pemilik kapal untuk mengirim senjata-senjata ituĀ  ke La Plata Trading Inc, yang berkantor di Lantai 14, Gedung BDO, Paseo de Roxas, Kota Makati. Dia juga diberitahu bahwa kargo tersebut sudah mendapat ijin Kepolisian Filipina.

Dari 20 peti kayu, kata Jones, 19 berisi senapan, dan hanya satu kotak kayu yang berisi pistol kaliber 9 milimeter.

Aparat Filipina sempat mengidentifikasi senapan sebagai Galil, senhata buatan Israel. Namun, berdasarkan pengecekan Manila Bulletin, senjata-senjata itu benar adalah SSI-VI buatan Pindad, yang dibuat atas lisensi Fabrique National of Belgium. Senjata-senjata itu punya kaliber yang berbeda dari Galil.

Menurut Jones, ketika aparat menggrebek kapal, hanya ada lima peti kayu di dalamnya, sisanya sudah di sembunyikan oleh sindikat.

Saat berlayar di laut bebas, dia diperintahkan beberapa kali memperlambat laju kapalnya dan menunda kedatangannya di pelabuhan untuk alasan yang tak diketahui.

Setelah beberapa hari menunda kedatangannya, dia mengaku minta ijin pada pemilik kapal untuk meninggalkan kapal. Alasannya, istrinya melahirkan. Dia lalu digantikan Lawrence John, asal Afrika Selatan.

Namun, polisi Filipina mengatakan keterangan Jones tak bersesuaian dengan hasil penyelidikan polisi.

Sopir Sedan di Tangsel Jadi Tersangka Usai Tabrak Pemotor dan PKL
Sandra Dewi

Sandra Dewi Tak Lagi Jadi Brand Ambassador Produk Ini, Buntut Kasus Harvey?

Di tengah kasus yang menimpa suaminya, Sandra Dewi harus menelan pil pahit lantaran kontrak kerjasamanya sebagai brand ambassador produk pembalut harus terhenti.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024