Senjata Pindad Diduga Diselundupkan ke Filipina

Ukuran Senjata Pindad Mirip 'Galil 'Israel

VIVAnews - PT Pindad angkat bicara soal dugaan penyelundupan senjata melalui kapal berbendera Panama 'Kapten Ufuk' yang ditahan aparat Filipina pada Kamis 20 Agustus 2009 malam.

Dalam keterangannya, Direktur PT Pindad, Andik Avianto mengatakan satu peti senjata Pindad, yang berukuran lebar 60 cm x panjang 80 cm x tinggi 40 cm, berisi lima pucuk senapan SS1-V1 kaliber 5,5, 15 magasin, lima bayonet, dan lima tali sandang.

"Jadi tidak mungkin peti itu disusupi senapan Galil SAR Israel," kata Andik di Gedung Departemen Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 2 September 2009.

Pengamatan VIVAnews, isi peti yang disebutkan Pindad memang memenuhi ruang dalam peti. Apalagi, tambah Andik, "Galil ukurannya hampir sama dengan SS1."

Aparat Filipina sempat mengidentifikasi senapan yang ditemukan di 'Kaptem Ufuk' sebagai Galil, senjata buatan Israel. Belakangan, senjata-senjata itu diidentifikasi benar adalah SSI-VI buatan Pindad, yang dibuat atas lisensi Fabrique National of Belgium. Senjata-senjata buatan Pindad punya kaliber yang berbeda dari Galil.

Menurut informasi, memang ada beberapa kemiripan antara produk senjata SS1 dengan produk dari Israel 'Galil'. Dari satu jenis senjata secara utuh itu, hanya ada dua perbedaan, yakni pada gagang dan laras senjata.

Sebelumnya, kapten kapal yang membawa senjata Pindad, Bruce Jones (49) mengatakan dia memiliki dokumen legal dari PT Pindad, tertulisĀ  yang beralamat di Jalan Jend. Gatot Subroto, 517, Bandung, Indonesia.

"Faktanya, pengangkutan 20 peti senjata ke kapal saya, diawasi dan dijaga oleh sekitar 50 polisi dan tentara Indonesia. Saya berasumsi ini legal," kata dia.

Jones menambahkan, dia diperintahkan pemilik kapal untuk mengirim senjata-senjata ituĀ  ke La Plata Trading Inc, yang berkantor di Lantai 14, Gedung BDO, Paseo de Roxas, Kota Makati. Dia juga diberitahu bahwa kargo tersebut sudah mendapat ijin Kepolisian Filipina. Dari 20 peti kayu, kata Jones, 19 berisi senapan, dan hanya satu kotak kayu yang berisi pistol kaliber 9 milimeter.

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Saat digrebek, aparat menemukan 10 peti kayu yang kosong, diduga isinya sudah dipindahkan sebelum aparat menggrebek kapal tersebut.

"Kami fokus menyelidiki isi dari 10 peti yang kosong itu. Diduga peti-peti itu berisi senjata api berkekuatan besar yang dikhawatirkan telah berpindah tangan pada para teroris, atau penjahat lainnya," kata Ketua Kepolisian Bataan Inspektur Manuel Gaerland, seperti dimuat laman Manila Bulletin.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pintu rumah dengan warna merah terang

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024