Malaysia Ingin Protes Tari Pendet Diakhiri

VIVAnews - Penayangan tari khas Bali, Tari Pendet dalam iklan 'Enigmatic Malaysia' di Discovery Channel membuat masyarakat Indonesia emosi. Tuduhan dilayangkan ke negeri jiran, sebagai pengklaim bahkan pencuri budaya Indonesia.

Dari negeri seberang, Deputi Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin meminta kontroversi soal tari Pendet diakhiri. Apalagi, pihak Discovery Channel telah memberi penjelasan dan permintaan maaf dalam kasus tersebut.

Discovery juga telah menghentikan penanyangan iklan tersebut. "Tak ada bukti yang menunjukan Kementerian Pariwisata Malaysia maupun Tourism Malaysia terlibat dalam produksi video tersebut," kata Muhyiddin seperti dimuat laman New Straits Times, Jumat 4 September 2009.

Discovery, tambah dia, juga telah menjelaskan permasalahan itu ke pihak Indonesia. "Saya harap seluruh episode polemik Pendet diakhiri sampai di sini. Tak seharusnya kita [Malaysia] disalahkan," tambah dia.

Muhyiddin menambahkan, Menteri Pariwisata Malaysia telah menerima surat protes yang dilayangkan Kementerian Pariwisata Indonesia.

Kata dia, kontroversi Tari Pendet bukan yang pertama. Sebelumnya, Indonesia juga memprotes penggunaan lagu 'Rasa Sayange' dalam iklan wisata Malaysia.

Buntut dari polemik Pendet, Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta didemo massa. Protes di beberapa daerah juga diwarnai pelemparan telur busuk dan pembakaran bendera Malaysia, untuk mengekspresikan kemarahan.

Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta pada Jumat 28 Agustus 2009 juga sempat diteror bom oleh orang yang dikenal. Kata ancaman itu, bom akan diledakan pada pukul 11.00. Untungnya, ancaman itu hanya gertakan.


Berita Terfavorit:
1. MU Bisa Bernasib Seperti Chelsea
2. Derita Chelsea, Senyum MU,Arsenal, Liverpool
3. Kenapa Pilih Jembatan Selat Sunda
4. Terowongan Lebih Murah dari Jembatan Sunda
5. Gempa 5,6 SR di Ujung Kulon, Kedalaman 15 KM







Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024