VIVAnews - Kondisi longsor yang terjadi di Kabupaten Bogor masih belum banyak berubah. Sembilan bangunan yang hancur oleh timpaan tebing setinggi 100 meter itu belum diperbaiki.
"Hinggga saat ini 8 rumah warga dan satu buah majlis ta’lim yang tertimpa oleh tebing itu belum diperbaiki," kata Kepala Seksi Sosial Kabupaten Bogor, Muhamad Sujai, Minggu 13 September 2009.
Menurut dia, penyebab longsor diduga karena di atas tebingan itu terdapat sawah seluas satu hektare. Karena hujan yang mengguyur wilayah sekitar selama satu jam, air meluber di sawah tersebut dan membuat tebing rapuh.
Akibatnya bangunan yang terletak di Kampung Uruk RT 01/04 dan 02/04, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya, itu tertimpa lumpuran longsor. Kerugian akibat bencana ini diperkirakan mencapai Rp 400 juta.
Belum lagi tujuh dari delapan rumah yang rusak itu harus dipindahkan. Tertimbun lumpur. Tapi sekarang belum ada perintah, jadi warga masih menunggu
Ia menegaskan, adapun jumlah warga yang saat ini masih diungsikan sebanyak 37 jiwa dari 10 kepala keluarga. Para korban akibat longsor yang terjadi Sabtu, 12 September lalu itudiungsikan di rumah keluarga dan kerabat di RT tetangga di Desa Kiarapandak dan sebagian lainnya di rumah para tokoh.
Laporan: Ayatullah Humaeni ; Bogor