VIVAnews - Pemudik yang akan menggunakan jalur darat Trans Sulawesi untuk tujuan Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah hingga Gorontalo diminta berhati-hati. Sebab, sekitar 120 kilometer jalan poros utama yang menghubungkan sejumlah provinsi lainnya saat ini masih dalam perbaikan.
Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Abd Latif, mengatakan perbaikan yang masuk dalam proyek pelebaran jalan nasional itu, kondisinya belum maksimal untuk dilalui.
"Baru sekitar 40 persen yang layak. Selebihnya banyak yang rusak dan masih dalam tahap pengerjaan pelebaran. Utamanya jalur Kabupaten Maros hinga Kota Parepare,” kata Abd Latif kepada VIVAnews, Jumat, 18 September 2009.
Kondisi jalan yang sementara dalam perbaikan berpangaruh langsung pada kelancaran arus mudik yang melewati jalur tersebut. Menurut Abd Latif, jika Makassar-Parepare yang berjarak 150 kilometer, normalnya bisa ditempuh dalam waktu dua jam. Namun kondisi sekarang bisa molor satu hingga 1,5 jam.
“Itu belum termasuk perkiraan kami jika kendaraan karena arus mudik melonjak. Bisa lebih lama lagi untuk melewatinya,” tambahnya
Dengan demikian, Latif menghimbau agar seluruh pemudik yang akan menggunakan jalur Trans Sulawesi untuk berhati-hati. Sebab, proses pelebaran masih berlangsung hingga saat ini. Dibeberapa titik masih ada jalan yang berlubang akibat penggalian.
Batang-batang cor besi juga masih ada yang telanjang. Pada jalur itu juga, lanjut Latif, dipastikan akan berdebu. Jalan-jalan yang dicor juga masih belum halus.
“Untuk mengurangi resiko kecelakaan. Pemudik sebaiknya berhati-hati dan tidak usah terburu-buru. Kami atasnama pemerintah juga memohon maaf atas kondisi ketidaknyamanan ini,” pungkasnya berharap.
Informasi yang dihimpun VIVAnews, pemudik yang berangkat dari Makassar dengan tujuan beberapa kota, kabupaten dan provinsi lainnya yang menggunakan jalur darat diprediksi sekitar 72 ribu orang.
Dari jumlah tersebut, 80 persen menggunakan jalur Makassar-Parepare, yang saat ini sedang dalam proses pelebaran
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi
Pelaku yang mengaku sebagai pendeta itu diminta mengobati CH. Bukannya diobati, pelaku malah melecehkan korban di lantai dua panti asuhan di Sukolilo.
