Gempa 7,6 SR Guncang Sumbar

Warga Singapura Tertindih Reruntuhan 24 Jam

VIVAnews - Gempa sebesar 7,6 skala Richter mengguncang Padang, Sumatera Barat pada pukul 17.16 WIB, Rabu 30 September 2009.

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

Hingga kini 467 orang tewas dan seribu orang masih tertimbun bangunan yang ambruk. Seorang wartawan stasiun televisi CNN, Mark Phillips, berada di Padang saat gempa terjadi. 

Kepada CNN, Kamis 1 Oktober 2009, Phillips mengungkapkan, pengalamannya berbicang dengan seorang warga Singapura yang terjebak reruntuhan bangunan hotel hingga petugas berhasil mengevakuasinya. 

Phillips berada di lokasi sebuah hotel yang ambruk akibat gempa dan berbicara dengan seorang warga Singapura yang terperangkap di dalam ruang tunggu hotel. Sebelah kakinya terjepit dan dia sudah tidak merasakan kakinya lagi. Namun dia bisa menggerakan tangannya, lalu minum air. 

"Saya tidak bisa melihatnya, tapi saya bisa bicara dengannya melalui sebuah celah di antara reruntuhan. Dia meminta saya untuk menelepon dua putrinya di Singapura, dan saya lalu meminta bantuan rekan saya untuk melakukannya," kata Phillips.

Menurut Phillips, personel militer Indonesia sedang berusaha mengeluarkan korban. Korban berusaha bertahan tetapi suaranya terdengar makin lemah. Dia sudah terjebak di situ selama hampir 24 jam. 

Kondisi hotel yang tadinya merupakan bangunan enam lantai, menurut Phillips kini tampak seperti kue lapis, tempat tidur dan air conditioner saling bertumpuk, tirai jendela sobek di sana-sini. 

Komandan militer mengira, pria Singapura tersebut adalah korban terakhir yang terjebak di hotel itu. 

Saat gempa terjadi, dia sedang bertemu dengan empat orang yang satu di antaranya tewas dan tiga lainnya berhasil diselamatkan.

Korban bertanya tentang orang keempat yang sebelumnya bersama-sama dengannya. "Saya diminta untuk tidak memberitahunya bahwa orang yang dia maksud sudah meninggal, saya hanya bilang akan mencoba menemukannya," kata Phillips.

Hari ini di kota Padang, semua bangunan empat atau lima lantai rata dengan tanah. Sudah tidak ada lagi kepanikan, orang-orang tampak tenang dan menyusur jalan dengan muka terguncang karena belum percaya bencana ini terjadi. Makin lama makin banyak orang berkumpul di jalan sehingga lokasi gempa terasa seperti objek wisata. 

"Saya lalu mendatangi rumah sakit dan bangunan sekolah. Entah apa yang terjadi dengan siswa-siswa yang saat gempa ada di dalam gedung. Di luar tidak ada kerabat atau anggota keluarga murid yang tampak sedang mencari anak-anak itu." 

"Gempa memang tidak melumpuhkan seluruh wilayah kota. Namun kerusakan yang terjadi di tiap ruas jalan kota Padang menjadi bukti kekuatan gempa itu," kata Phillips. 

hadi.suprapto@vivanews.com

Arema FC vs Persebaya Surabaya

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 

Arema FC harus menelan malu usai kalah dari tim rival Persebaya. Singo Edan menyerah 0-1 pada laga yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024