VIVAnews - Harta kekayaan Calon Hakim Agung, Sareh Wiyono diungkapkan dalam proses seleksi di Komisi Yudisial. Harta kekayaan Panitera Mahkamah Agung itu diperkirakan bernilai milyaran rupiah.
Hasil investigasi yang dibacakan Ketua KY, Busyro Muqoddas dalam seleksi calon hakim agung, Sareh dilaporkan memiliki beberapa rumah dan beberapa bidang tanah. Kekayaan itu diantaranya :
1. Villa dan tanah di Cisarua Bogor.
2. Rumah mewah di Nirwana Asri Cibinong yang ada lapangan golfnya. Rumah ini diperoleh saat menjabat sebagai Kepala Pengadilan Negeri Cibinong.
3. Tanah di Sentul.
4. Tanah kebun di Hambalan seluas 2 hektere.
5. Ruko di Citra Grand yang difungsikan untuk salon.
6. Ruko di Ciwalk, Cibubur.
7. Rumah mewah di Sunter yang diperoleh saat menjadi Kepala PN Jakarta Utara.
8. Hotel grand di Medan senilai Rp. 20 milayar.
9. Dua showroom mobil di Kelapa Gading.
10. Kios di Pasar Cibarosah, Bekasi.
11. Beberapa apartemen di Jakarta, dan
12. Beberapa mobil mewah.
Ketika dimintai konfirmasi mengenai kebenaran laporan itu, hanya sebagian kecil saja yang dia tolak, seperti penolakan terhadap kepemilikan tanah di Bogor. "Tidak jadi dibeli, surat-suratnya ternyata palsu, ya saya kembalikan ke masyarakat," kata Sareh di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Jumat 2 Oktober 2009.
Sareh menambahkan, kekayaan itu telah diperoleh sejak lama. Mulanya, lanjut dia, tanah dibeli ketika harganya masih murah. "Kemudian kami jual kembali setelah harganya mahal dan kami gunakan untuk membeli tanah yang masih murah," kata dia.
Namun demikian, dia mengatakan tidak semua kekayaan miliknya atas nama Sareh. Kekayaan itu ada yang atas nama istri dan anaknya. "Anak-anak saya ketika bekerja langsung berusaha untuk mandiri," kata dia.
Sareh mengaku, dari harta tersebut yang talah dilaporkan ke Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) hanya harta yang atas nama dirinya. "Karena setelah saya tanya petugas (LHKPN) yang perlu dilaporkan yang atas nama saya. Yang atas nama anak saya tidak," kata dia.
Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
